BPBD Terus Padamkan Hotspot di Parit Haji Muksin
Kubu Raya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat bersama BPBD Kabupaten Kubu Raya dan SAR Brimob Polda Kalbar serta Polres Kubu Raya terus melakukan pemantauan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah titik api (hotspot) yang ada di jalan Parit Haji Muksin II, Desa Sungai Raya Dalam, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (17/8/2023) siang.
Minimnya sumber air menjadi kendala bagi BPBD Kubu Raya dan Kalbar dalam melakukan pemadaman karhutla, mengingat di lokasi ini, jarak lokasi lahan yang terbakar cukup jauh dari parit, sehingga petugas BPBD harus menggunakan selang panjang untuk menyedot air dari parit ke lokasi karhutla.
Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar Daniel mengatakan, adapan sasaran pemadaman yang menjadi prioritas diselamatkan yaitu titik-titik api yang mendekati pemukiman warga. Setelah ini tuntas maka pemadaman dilanjutkan di titik-titik api yang jauh di pemukiman warga.
"Kami harus bergerak cepat untuk melakukan pemadaman, karena asap ini sangat berdampak sekali bagi masyarakat ketika asap ini dibawa oleh angin, dampaknya tidak hanya bagi masyarakat Kabupaten Kubu Raya, namun juga di Kota Pontianak dan daerah lainnya di Kalbar," kata Daniel saat meninjau lokasi karhutla di belakang Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKN) jalan Parit Haji Muksin II, Kamis (17/8/2023) siang.
Ia menuturkan, hasil pantaun jumlah titik api dari STAKN sampai ke Parit sembin terdapat 20 titi api. Namun kesulitan utama yang dihadapi BPBD ialah sumber air. Karena di musim kemarau saat ini kondisi parit dan sumur pasti surut dan sedikit.
"Kami sudah menurunkan semua peralatan pemadaman, bahkan untuk di lokasi ini kami menurunkan 40 personel BPBD Kalbar yang terbagi empat tim.
Daniel menyebut, musibah karhutla ini diakibatkan adanya unsur kesengajaan dibakar, untuk itu pihaknya mendorong Satgas penegakan hukum (Gakum) untuk menindak oknum atau warga yang membakar lahan.
Daniel menuturkan, untuk hari ini sudah terdapat 8 titik yang dilakukan pemantauan. Pemantauan ini dilakukan mulai dari jalan Parit Haji Muksin II sampai ke Skunder C.
"Pemantauan di belakang STAKN ini merupakan lokasi yang kedelapan yang kami kunjungi. Untuk meminalis karhutla, kami meminta masyarakat agar ada kesadaran untuk menjaga daerahnya dari karhutla, karena di musim kemarau sekarang ini, sedikit saja pemicu kebakaran seperti membuang puntung rokok, maka akan menimbulkan kebakaran yang besar," kata Daniel, menjelaskan
=====================